Senin, 09 April 2012

ABOUT TOMCAT

Baru-baru ini kota Surabaya, Jawa Timur dihebohkan dengan adanya korban yang terkena cairan serangga Tomcat. Serangga ini juga telah ditemukan di Jakarta.
Lalu seperti apakah Tomcat itu? berikut penjelasannya yang disampaikan oleh Direktur Jenderal Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
(PP&PL) Kemenkes RI, Tjandra Yoga Aditama, melalui Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI yang dikutip, Jumat (23/3).
Serangga yang lagi tenar saat ini Tomcat, digolongkan pada jenis ordo Coleoptera atau kelompok kumbang. Perwujudannya seperti semut dengan panjang tubuh sekitar 1 cm. Serangga ini juga memiliki sepasang sayap namun tersembunyi.
Badannya berwarna oranye dengan bagian bawah perut  dan kepala berwarna gelap. Jika dia merasa terancam dengan sesuatu maka dia akan menaikkan bagian perut sehingga nampak seperti kalajengking. Saat ini baru ditemukan 622 spesies yang menyebar di seluruh dunia.
Adapun Spesies di Indonesia yang menyebabkan dermatitis adalah jenis Paederus peregrines. Serangga ini diketahui sebagai kelompok serangga pertanian, sebagai predator hama pertanian seperti wereng.
Habitat lingkungan adalah tempat yang lembab dan tanaman bersemak, seperti padi dan jagung. Serangga tersebut bersifat kosmopolitan. Sebutan lainnya adalah kumbang roveyang, semut semai, atau semut kayap.
Wabah yang menyebakan terjadinya dermatitis juga pernah dijumpai  di Australia, Malaysia, Srilangka, Nigeria, Kenya, Iran, Afrika Tengah, Uganda, Argentina, Brazil, Perancis, Venezuela, Ekuador dan India.
Jenis serangga ini hanya mengeluarkan racun paederin jika mengenai manusia atau secara tidak langsung seperti benda lainnya. Ciri-cirinya dalam waktu singkat akan terasa panas. Gejalanya setelah 24-48 jam akan muncul gelembung pada kulit dengan sekitar berwarna merah yang menyerupai lesi akibat terken` air panas atau luka bakar.
Pada kasus yang jarang tidak menimbulkan gejala kulit yang berarti. Perlu dipastikan bahwa tidak ada riwayat terkena bahan kimia atau luka bakar. Lesi pada mata menyebabkan periorbital conjunctivitis atau keratoconjunctivitis dan dikenal dengan Naerobi’s Eye.


Serangga Tomcat (diperbesar)
Guru Besar Ilmu Serangga dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Aunu Rauf, mengungkapkan bahwa serangga Tomcat adalah serangga yang tak asing bagi masyarakat Indonesia. Beberapa wilayah di Indonesia, sering menyebut serangga Tomcat adalah semut kanai atau semut kayap.
“Kumbang ini sejatinya merupakan spesies kumbang Paederus fuscipes,” ujar Aunu Rauf, Kamis (22/3/2012
Nama tomcat sebenarnya di luar negeri merupakan merek produk pengontrol populasi hewan pengerat dan produk lem semut. Tomcat juga merupakan produk pestisida. Ciri-ciri serangga ini adalah memiliki kepala warna hitam, dada dan perut berwarna oranye, dan sayap kebiruan.
Warna mencolok berfungsi sebagai peringatan bagi predatornya bahwa serangga ini punya racun. Ukurannya sekitar 7-10 mm. Tomcat biasa hidup di persawahan. Pada siang hari, serangga ini biasa terbang di tanaman padi untuk mencari mangsa berupa wereng dan hama padi lainnya.
Bahaya gigitan serangga Tomcat semakin merebak di telinga masyarakat. Serangga berbahaya, yang mulai terkenal bak artis di masyarakat ini, memang cukup membahayakan.
Dari sebuah gigitannya akan mengakibatkan rasa gatal dan timbul seperti jamur yang mengerikan. Sebenarnya bukan rasa gatal yang menyebabkan rasa gatal tersebut, namun dari cairan yang ditinggalkan pada kulit kita.
Jadi apabila terkena lendir tomcat yang menempel di kulit, segeralah membilas dengan air dan membawa ke dokter terdekat agar virus gigitan itu tidak menyebar. Para orang tua harus berwaspada pada anak-anaknya yang sering bermain di kebun karena binatang ini berhabitat di perkebunan dan persawahan.
“Jadi, sebetulnya kumbang Tomcat ini atau paederus fuscipes adalah serangga yang bermanfaat bagi petani karena membantu mengendalikan hama-hama padi,” jelas Aunu. Pada malam hari, serangga ini cenderung tertarik pada cahaya lampu. Hal inilah yang menurut Aunu memicu masuknya Tomcat ke rumah atau apartemen warga di Surabaya.
Cara mengobati serangan Tomcat diantaranya:
  1. Jika ada menemukan serangga ini, jangan dipencet, agar racun tidak mengenai kulit. Masukkan ke dalam plastik dengan hati-hati, terus buang ke tempat yang aman,
  2. Hindari terkena kumbang ini pada kulit terbuka,
  3. Usahakan pintu tertutup dan bila ada jendela diberi kasa nyamuk untuk mencegah kumbang ini masuk,
  4. Tidur menggunakan kelambu jika memang di daerah anda sedang banyak masalah ini,
  5. Bila serangga banyak sekali, maka dapat juga lampu diberi jaring pelindung untuk mencegah kumbang jatuh ke manusia.

0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com